TEORI BIAYA PRODUKSI DALAM EKONOMI


Oleh
Muchlis Husin, SE.,MA.
Lektor Kepala & PUKET I  STIS


7. TEORI BIAYA PRODUKSI
7.1. Pengertian / Definisi
Biaya produksi (eksplisit) adalah pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang akan digunakan dalam rangka memproduksi/menghasilkan suatu barang/ jasa.
Biaya Produksi dalam jangka pendek:
a.       Biaya produksi total (Total Cost= TC) yaitu keseluruhan biaya yang diperlukan untuk melakukan produksi.
b.      Biaya Tetap (Fixed Cost= FC) yaitu besarnya biaya tetap yang dikeluarkan selama produksi, biaya tetap ini secara langsung tidak tergantung pada jumlah produksi.
c.       Biaya berubah (Variable Cost = VC) yaitu biaya yang besarnya tergantung pada tingkat produksi.
d.      Biaya Rata-rata (Average Cost = AC) adalah besarnya biaya yang dikeluarkan untuk setiap 1 unit produksi, besarnya  adalah biaya produksi total dibagi jumlah produksi.
e.       Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost = AFC) yaitu besarnya biaya tetap untuk setiap 1 unit produksi, besarnya biaya tetap dibagi jumlah unit produksi.
f.        Biaya variabel rata-rata (Average Variable Cost = AVC) yaitu besarnya biaya variabel untuk setiap 1 unit produksi, besarnya adalah biaya variabel dibagi dengan jumlah unit produksi.
g.      Biaya Marjinal (Marginal Cost = MC) yaitu besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menambah 1 unit produksi.
Berikut ini disajikan contoh pola umum biaya dalam jangka pendekTabel 9. Biaya Produksi Dalam Jangka Pendek
BIAYA PRODUKSI DALAM JANGKA PENDEK
L
Q
FC
VC
TC
AFC
AVC
AC
MC
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
0
0
50
0
50




1
1
50
50
100




2
3
50
100
150




3
6
50
150
200




4
10
50
200
250




5
15
50
250
300




6
19
50
300
350




7
22
50
350
400




8
24
50
400
450




9
25
50
450
500




10
26
50
500
550





7.2. Pencapaian Laba Maksimum (Maximum profit)
Perhitungan laba (profit) bisa dilakukan melalui 3 pendekatan, yaitu pendekatan total, pendekatan rata-rata, dan pendekatan marjinal.
a)      Pendekatan total
Laba kotor pada dasarnya adalah selisih antara Total Penerimaan dengan Total Biaya.
Total Penerimaan =  produksi yang terjual x harga jual perunit
           TR  =  Q  x  P 
disini;
TR = Total Revenue
Q   = Quantity produced (sold)
P    = Selling price

Total biaya        =  total produksi x rata-rata biaya (perunit)
TC =  Q  x  ATC
disini;
TC = Total cost
ATC= Average Total  Cost

Gross Profit =  Nilai (TR -  TC)
Maximum gross-profit dicapai pada saat selisih (TR-TC) maximum.
b)      Pendekatan rata-rata
Dalam pendekatan ini, perhitungan laba per-unit dilakukan dengan membandingkan biaya produksi rata-rata (ATC) dengan harga jual (P) à laba perunit =  P – ATC. Laba total diperoleh dari perkalian laba per-unit dengan jumlah output yang terjual (Q).
Gross profit = (P – ATC) x Q




c)      Pendekatan Marjinal
Perhitungan laba dilakukan dengan membandingkan biaya marjinal (MC) dan pendapatan marjinal (MR). Maximum profit dicapai pada saat penerimaan marjinal (Marginal Revenue = MR) atau rata-rata penerimaan (Average Revenue = AR) sama dengan biaya  marjinal (Marginal Cost = MC). (Penerimaan rata2 (= AR)adalah  TR dibagi dengan Q atau sama dengan P. atau AR= TR/Q)
Marginal Revenue sama dengan pertambahan TR dibagi dengan pertambahan Q atau
           
dan
 
 Maximum profit terjadi pada perpotongan kurva MR dengan MC pada saat kurva MC menaik.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UJI NYALA API UNSUR ALKALI DAN ALKALI TANAH

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ELEKTROLISIS LARUTAN KI

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UJI MAKANAN