HIMPUNAN GANDA
Himpunan Ganda
·
Himpunan yang elemennya boleh berulang (tidak harus
berbeda) disebut himpunan ganda (multiset).
Contohnya, {1, 1,
1, 2, 2, 3}, {2, 2, 2}, {2, 3, 4}, {}.
·
Multiplisitas dari suatu
elemen pada himpunan ganda adalah jumlah kemunculan elemen tersebut pada
himpunan ganda. Contoh: M = { 0, 1, 1, 1, 0, 0, 0, 1 },
multiplisitas 0 adalah 4.
·
Himpunan (set) merupakan contoh khusus dari
suatu multiset, yang dalam hal ini
multiplisitas dari setiap elemennya adalah 0 atau 1.
·
Kardinalitas dari suatu multiset didefinisikan sebagai kardinalitas himpunan padanannya
(ekivalen), dengan mengasumsikan elemen-elemen di dalam multiset semua berbeda.
Operasi Antara Dua Buah Multiset:
Misalkan P dan Q adalah multiset:
1. P Q adalah suatu multiset
yang multiplisitas elemennya sama dengan multiplisitas maksimum elemen tersebut
pada himpunan P dan Q.
Contoh: P = { a, a,
a, c, d, d } dan Q ={ a, a, b,
c, c },
P Q = { a, a, a,
b,
c, c, d, d }
2. P Q adalah suatu multiset
yang multiplisitas elemennya sama dengan multiplisitas minimum elemen tersebut
pada himpunan P dan Q.
Contoh: P = { a, a,
a, c, d, d } dan Q = { a, a, b,
c, c }
P Q = { a, a, c
}
3. P – Q
adalah suatu multiset yang
multiplisitas elemennya sama dengan:
multiplisitas elemen tersebut pada P dikurangi multiplisitasnya pada Q, jika selisihnya positif
0, jika selisihnya nol atau negatif.
Contoh: P = { a, a,
a, b, b, c, d,
d, e } dan Q = { a, a, b,
b, b, c,
c, d, d, f
} maka P – Q = { a, e }
4. P + Q, yang
didefinisikan sebagai jumlah (sum)
dua buah himpunan ganda, adalah suatu multiset
yang multiplisitas elemennya sama dengan penjumlahan dari multiplisitas elemen
tersebut pada P dan Q.
Contoh: P = { a, a,
b, c, c } dan Q = { a, b, b, d
},
P + Q = { a, a,
a, b, b, b, c,
c, d }
Pembuktian Pernyataan
Perihal Himpunan
·
Pernyataan himpunan adalah argumen yang menggunakan
notasi himpunan.
·
Pernyataan dapat berupa:
1.
Kesamaan (identity)
Contoh: Buktikan
“A Ç (B È C) = (A Ç B) È (A Ç C)”
2.
Implikasi
Contoh:
Buktikan bahwa “Jika A Ç B = Æ dan A Í (B È C) maka selalu berlaku
bahwa A Í C”.
1. Pembuktian dengan
menggunakan diagram Venn
Contoh
26.
Misalkan A, B, dan C adalah himpunan.
Buktikan A Ç (B È C) = (A Ç B) È (A Ç C) dengan diagram Venn.
Bukti:
A Ç (B È C) (A Ç B) È (A Ç C)
Kedua digaram
Venn memberikan area arsiran yang sama.
Terbukti bahwa A Ç (B È C) = (A Ç B) È (A Ç C).
· Diagram Venn
hanya dapat digunakan jika himpunan yang digambarkan tidak banyak jumlahnya.
· Metode ini mengilustrasikan ketimbang membuktikan
fakta. Diagram Venn tidak dianggap
sebagai metode yang valid untuk pembuktian secara formal.
2.
Pembuktikan dengan menggunakan tabel keanggotaan
Contoh
27.
Misalkan A, B, dan C adalah himpunan.
Buktikan bahwa A Ç (B È C) = (A Ç B) È (A Ç C).
Bukti:
A
|
B
|
C
|
B È C
|
A Ç (B È C)
|
A Ç B
|
A Ç C
|
(A Ç B) È (A Ç C)
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
Karena kolom A Ç (B È C) dan kolom (A Ç B) È (A Ç C) sama, maka A Ç (B È C) = (A Ç B) È (A Ç C).
3.
Pembuktian dengan menggunakan aljabar himpunan.
Contoh 28. Misalkan A dan B himpunan. Buktikan bahwa (A
Ç B) È (A Ç ) = A
Bukti:
(A Ç B) È (A Ç ) = A Ç (B È ) (Hukum
distributif)
= A Ç U (Hukum
komplemen)
= A (Hukum
identitas)
Contoh 29. Misalkan A
dan B himpunan. Buktikan bahwa A È (B – A) = A È B
Bukti:
A È (B – A) = A
È (B Ç ) (Definisi
operasi selisih)
= (A
È B) Ç (A È ) (Hukum distributif)
= (A
È B) Ç U (Hukum
komplemen)
= A
È B (Hukum
identitas)
Contoh
30. Buktikan bahwa untuk sembarang
himpunan A dan B, bahwa
(i)
A È ( Ç B) = A È B dan
(ii) A Ç ( È B) = A Ç B
Bukti:
(i) A È ( Ç B) = ( A È ) Ç (A Ç B) (H. distributif)
= U Ç (A Ç B) (H.
komplemen)
= A È B (H.
identitas)
(ii) adalah dual dari (i)
A Ç ( È B) = (A Ç ) È (A Ç B) (H. distributif)
= Æ È (A Ç B) (H.
komplemen)
= A Ç B (H.
identitas)
4.
Pembuktian dengan menggunakan definisi
·
Metode ini digunakan untuk
membuktikan pernyataan himpunan yang tidak berbentuk kesamaan, tetapi
pernyataan yang berbentuk implikasi. Biasanya di dalam implikasi tersebut
terdapat notasi himpunan bagian (Í atau Ì).
Contoh
31. Misalkan A dan B
himpunan. Jika A Ç B = Æ dan A Í (B È C) maka A Í C. Buktikan!
Bukti:
(i) Dari definisi
himpunan bagian, P Í Q jika dan hanya jika setiap x
Î P juga Î Q. Misalkan x Î A. Karena A Í (B È C), maka dari definisi himpunan bagian, x juga Î (B È C).
Dari definisi operasi
gabungan (È), x Î (B È C) berarti x Î B atau x Î C.
(ii) Karena x
Î A dan A Ç B = Æ, maka x Ï B
Dari (i) dan (ii), x Î C harus benar. Karena "x Î A juga berlaku x Î C, maka dapat disimpulkan A Í C .
Tipe Set dalam Bahasa
Pascal
·
Bahasa Pascal menyediakan
tipe data khusus untuk himpunan, yang bernama set. Tipe set menyatakan himpunan kuasa
dari tipe ordinal (integer, character).
Contoh:
type
HurufBesar = ‘A’..‘Z’; { enumerasi }
Huruf = set
of HurufBesar;
var
HurufKu : Huruf;
Nilai untuk peubah HurufKu dapat diisi dengan
pernyataan berikut:
HurufKu:=[‘A’, ‘C’, ‘D’];
HurufKu:=[‘M’];
HurufKu:=[]; { himpunan kosong }
·
Operasi yang dapat dilakukan pada tipe himpunan
adalah operasi gabungan, irisan, dan selisih seperti pada contoh berikut:
{gabungan}
HurufKu:=[‘A’, ‘C’, ‘D’] + [‘C’, ‘D’,
‘E’];
{irisan}
HurufKu:=[‘A’, ‘C’, ‘D’] * [‘C’, ‘D’, ‘E’];
{selisih}
HurufKu:=[‘A’, ‘C’, ‘D’] - [‘C’, ‘D’,
‘E’];
· Uji keanggotaan
sebuah elemen di dalam himpunan dilakukan dengan menggunakan opeator in
seperti contoh berikut:
if ‘A’ in HurufKu then ...
· Di dalam kakas
pemrograman Delphi, set sering digunakan untuk mengindikasikan flag. Misalnya himpunan icon untuk window:
type
TBorderIcon=(biSystemMenu, biMinimize,
biMaximaze);
Huruf = set of TBoderIcon;
Komentar
Posting Komentar