LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SISTEM GERAK


SISTEM GERAK
        I.            TUJUAN
Mengetahui struktur anatomi sistem gerak pada manusia
      II.            DASAR TEORI
Sistem gerak merupakan hasil kerja sama yang serasi antar organ sistem gerak, seperti rangka (tulang), persendian, dan otot. Fungsi rangka (tulang) adalah sebagai alat gerak pasif, yang hanya dapat bergerak bila dibantu oleh otot. Berdasarkan bentuknya tulang dibedakan menjadi tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek, sedangkan berdasarkan pada zat penyusun dan sturkturnya tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras. Fungsi persendian adalah menghubungkan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya. Fungsi otot adalah sebagai alat gerak aktif, yang dapat menggerakkan organ lain sehingga terjadi suatu gerakan.
   III.            Alat dan Bahan
1.       Torso
2.       Alat Tulis
   IV.            Cara kerja
1) menyiapkan Alat dan Bahan
2) mengamati torso rangka manusia
3) menggambar hasil pengamatan
4) mengamati dan mencatat bagian bagian rangka manusia
     V.            Data Pengamatan

Ø  Bagian Tengkorak
Bagian tengkorak pada sistem gerak manusia tersusun atas tulang-tulang pipih yang menjadi tempat terjadinya proses pembentukan sel-sel darah merah dan putih. Bagian tengkorak pada manusia terdiri dari:
Masing-masing tulang tersebut berjumlah 2 buah kecuali tulang lidah, tulang tengkorak, dan tulang dahi (1 buah)
Ø  Bagian Badan
Bagian rangka badan pada manusia dipisahkan ke dalam 5 kelompok yaitu Ruas-ruas tulang belakang, Tulang rusuk,  Tulang dada,   Gelang bahu, dan Gelang panggul seperti dapat dilihat di dalam gambar berikut ini:

Ø  Bagian Anggota gerak

a)       Anggota gerak atas
Anggota gerak ini terdapat pada tangan kanan dan tangan kiri, terdiri dari:
b) Anggota Gerak Bawah
Untuk anggota gerak bawah tentunya merupakan rangka penyusun kaki kanan dan kiri yang terdiri dari:
   VI.            Jawaban Pertanyaan
1.      Sebutkan 5 fungsi rangka bagi tubuh anda !
Jawaban : 
·         Menegakkan dan menompang badan
·         Sebagai alat gerak pasif
·         Memberi bentuk tubuh
·         Tempat pembuatan sel darah merah dans el darah putih
·         Tempat melekatnya otot-otot rangka
2.      Berdasarkan bentuknya, macam tulang tubuh kita
Jawaban :
a.       Tulang Pipa
Bentuk tulang ini panjang dan bulat dengan rongga di tengahnya seperti pipa. contoh tulang pipa adalah tulang jari tangan, tulang paha, dan tulang lengan atas.


b.       Tulang Pipih
Bentuk tulang ini gepeng atau pipih. contohnya adalah tulang dada, tulang belikat,dan tulang rusuk.
c.       Tulang Pendek
Tulang yang berbentuk bulat dan pendek. contohnya adalah: ruas-ruas tulang belakang, tulang pergelangan kaki, dan tulang pergelangan tangan. Tulang pipih memiliki fungsi sebagai tempat terjadinya proses pembentukan sel darah merah dan putih.

3.      a. Rangka aksial
Rangka aksial adalah tulang-tilang yang beradadi bagian tengah sumbu tubuh. Tulang aksial terdiri dari tulang kepala, ruas tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk.
b. rangka apendikuler
tersusun atas tulang tulang yang merupakan anggota gerak.
v  Anggota gerak atas ( Tungkai depan / extremitas superior)
v  Anggota gerak bawah ( Tungkai belakang /ekstremitas inferior)
v  Gelang pinggul
v  Gelang bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx
4.      Pembagian ruas-ruas tulang belakang
a.       7 ruas tulang leher
b.       12 ruas tulang punggung
c.       5 ruas tulang pinggang
d.       5 ruas tulang kelangkang
e.       4 ruas tulung ekor
5.      Mengapa bayi yang baru lahir di pagi hari sering dijemur sianr matahari ?
Bayi yang baru lahir terkadang memiliki kadar bilirubin yang tinggi di dalam darahnya, sebabnya karena fungsi hati yang belum sempurna. Sehingga hal tersebut sangat beresiko untuk membuat bayi menjadi kuning. Sinar matahari membantu menurunkan kadar bilirubin dalam darah bayi yang baru lahir. Selain itu sinar matahari pagi juga merangsang pembentukan vitamin D yang digunakan untuk pembentukan tulang bayi.
6.      Macam- macam sendi
a.       Berdasarkan Sifat Pergerakannya
a. Sinartosis (Sendi Mati), yaitu tipe persendian yang tidak bisa digerakkan, biasanya tulang pada persendian Sinartosis dipersatukan oleh serabut jaringan ikat atau tulang rawan hialin. Contoh sendi mati diantaranya sendi antar tulang tengkorak.

b. Amfiartrosis (Sendi Kaku), yaitu tipe persendian yang hanya memungkinkan terjadinya sedikit pergerakan. Contoh sendi kaku yaitu sendi antar tulang rusuk.
c.Diartosis (Sendi Gerak), yaitu tipe persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan ke satu arah, dua arahataupun ke segala arah. Contohnya sendi gerak diantaranya sendi pada lutut (satu arah), ruas telapak tangan (dua arah) dan sendi bahu (ke segala arah)

b.       Berdasarkan Arah Pergerakannya
1)      Sendi Engsel, yaitu sendi yang memungkinkan terjadinya satu arah pergerakan saja, biasanya sendi engsel hanya bisa ditekuk atau diluruskan. Contoh sendi engsel yaitu sendi pada tulang lutut dan siku.
2)      Sendi Pelana, yaitu sendi yang memungkinkan terjadinya dua arah gerakan. Contoh sendi pelana diantaranya sendi pada ruas telapak tangan.
3)      Sendi Peluru, yaitu sendi yang memungkinkan terjadinya pergerakan ke segala arah, contoh sendi peluru yaitu sendi pada tulang paha dan bahu.
4)      Sendi Putar, yaitu sendi yang memungkinkan terjadinya gerakan salah satu tulang yang berputar terhadap tulang lain. Contoh sendi putar yaitu sendi pada tulang atlas.
5)      Sendi Geser, yaitu sendi yang memungkinkan gerakan tulang yang satu menggeser pada tulang yang lain. Contoh sendi geser yaitu persendian antartulang karpal.
6)      Sendi Luncur atau sendi arthrodial, yaitu jenis sendi dimana permukaan tulang sendi yang terlibat datar atau hanya sedikit melengkung. Sendi ini menggabungkan permukaan datar tulang. Contoh sendi luncur diantaranya pergelangan tangan.
7)      Sendi Gulung, yaitu sendi yang hanya memungkinkan terjadi sedikit gerakan dan dapat mengitari poros. Contoh sendi gulung diantaranya tulang pengumpul dengan hasta.
8)      Sendi Kondiloid, yaitu sendi yang dapat digerakkan ke samping dan maju mundur, akan tetapi tidak mengitari poros. Contoh sendi kondiloid ini terdapat pada telapak tangan.

c Berdasarkan Strukturnya
1) Sendi Fibrosa, yaitu sendi yang tidak memiliki tulang rawan, satu tulang dengan tulang lainnya dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa. Sehingga banyak dijumpai tidak bisa digerakkan. Contohnya pada sutura tulang tengkorak.

2) Sendi Kartilaginosa, yaitu sendi yang ujung tulangnya dihubungkan oleh kartilago dan disokong oleh ligamen. Sendi Kartilago dikelompokkanmenjadi 2, yaitu :
a.       Sinkondrosis, yaitu sendi yang seluruh persendiannya diliputi tulang rawan. Contohnya Sendi Kostokondral.
b.       Simfisis, yaitu sendi yang tulangnya memiliki hubungan fibrokartilago dan selapis tulang rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi. Contohnya pada bagian simfisis pubis.
3)      Sendi Sinovial, yaitu sendi yang memiliki ruang antar sendi sehingga memungkinkan terjadi banyak gerakan, ujung tulangnya dilapisi tulang rawah hilain yang tipis untuk menjaga benturan dan gesekan antartulang. Contohnya yaitu pada lutut.
7.      a. Ditunjuk sebuah tulung
c.       Diafisis
c. Tulang Spons
Tulang spons terletak di bagian dalam dari tulang kompak, rapuh dan memiliki banyak pori atau rongga-rongga. Tulang spons terdapat pada ujung-ujung dari tulang kompak. Tulang spons tidak termasuk osteons. Sebaliknya, tulang spons terdiri dari kisi teratur kolom tipis tulang yang disebut trabekula (harfiah “balok kecil”), yang mengandung lamellae, osteosit, lakuna dan kanalikuli. Ruang antara trabekula dan beberapa tulang spons diisi dengan sumsum tulang merah. Pembuluh darah dari periosteum, menembus ke dalam kisi trabekula memungkinkan osteocytes di trabekula untuk menerima makanan dari darah yang melewati rongga sumsum.
8.      Tulang akan melunak karena zat kapur dalam tulang akan ke luar melalui HCL.
9.       1. Gangguan Tulang karena Kebiasaan Posisi Tubuh Yang Salah
Kebiasaan yang tidak baik akan memengaruhi pertumbuhan tubuh. Sikap tubuh yang salah ketika duduk, berdiri, tidur, atau ketika membawa beban yang terlalu berat dapat menyebabkan gangguan pada tulang belakang/punggung sebagai berikut.

a. Skoliosis

Skoliosis,yaitu kondisi di mana tulang belakang bagian punggung membengkok ke kiri atau ke kanan. Penyebabnya adalah posisi duduk yang salah. Skoliosis juga dapat terjadi jika seseorang sering membebani salah satu sisi tulang belakang dan kebiasaan ini dilakukan selama bertahun-tahun.

b. Lordosis

Lordosis,yaitu kondisi di mana tulang belakang bagian punggung membengkok ke belakang. Hal itu dapat terjadi, jika kita sering duduk di kursi dengan meja yang terlalu tinggi.
c. Kifosis
Kifosis merupakan kondisi yang berkebalikan dengan lordosis. Kifosis, yaitu tulang belakang bagian dorsal perut membengkok ke depan. Hal itu dapat terjadi karena kebiasaan menulis yang terlalu membungkuk.
2. Gangguan Tulang Karena Penyakit

a. Polio

Penderita polio akan mengalami kelumpuhan sehingga lama kelamaan tulangnya akan mengecil. Penyakit polio dapat dicegah dengan vaksin polio. Pemberian vaksin biasanya dilakukan melalui mulut pada saat anak berusia di bawah lima tahun.
b. Layuh Semu
Layuh semu terjadi akibat terinfeksi penyakit sifilis pada anak semasa dalam kandungan akibat tertular oleh ibu yang mengidap penyakit sifilis, akibat tulang tulang anggora gerak pada bayi atau anak menjadi layuh atau tidak bertenaga.
c. Rakhitis
Rakitis merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tulang. Penyakit ini timbul karena penderita kekurangan vitamin D dan sinar matahari pagi. Orang yang menderita penyakit rakhitis memiliki tulang yang lemah dan biasanya berbentuk X atau O karena tidak dapat menahan berat tubuh.
d. Kaku Sendi
Kaku sendi merupakan cacat pada persendian dimana sendi tidak dapat digerakkan. Penyakit ini disebabkan karena persendian terinfeksi penyakit sifilis atau gonorhoe sehingga minyak sendi menjadi kering dan tidak dapat digerakkan, misalnya pada lutut yang tidak dapat dibengkokkan. Kaku sendi biasanya ini terjadi pada orang dewasa.
e. Kanker Tulang
Virus juga dapat merusakkan pertumbuhan sel sel tulang yang tidak terkendali, sehingga di beberapa tempat pada tulang dapat tumbuh benjolan benjolan yang dapat berpindah pindah dan timbul rasa sakit. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
f. TBC Tulang
TBC tulang adalah penyakit pada tulang akibat infeksi oleh Tuberculosis yang sehingga membuat tulang menjadi rusak.
g. Osteoporosis
Osteoporosis atau tulang keropos merupakan penyakit yang menyebabkan tulang mudah retak atau patah. Penyakit ini biasanya menyerang orang lanjut usia, terutama perempuan. Penyebab osteoporosis adalah tubuh kekurangan zat kapur (kalsium).
h. Rikets
Rikets merupakan kelainan tulang pada anak yang disebabkan defisiensi vitamin D. Tulang ini biasanya lunak dan jika berjalan maka tulang akan melengkung.
i. Osteomalasia
Osteomalasia adalah kelainan tulang kerena defisiensi vitamin D pada orang dewasa. Tulang yang kekurangan fosfor dan kalsium sehingga menjadi lunak. Osteomalasia kebanyakan diderita oleh wanita yang kurang makan padi-padian, susu, jarang terkena sinar matahari, dan sering melahirkan.
j. Steoporosis atau osteopenia
Kelainan tulang yang kebanyakan diderita oleh orang tengah baya atau tua yang sudah menopause. Kelainan ini berupa menurunnya kerja sel osteoblas sebagai akibat penurunan produksi hormon estrogen. Tulang akhirnya menjadi rapuh dan mudah patah. Penyakit ini dapat diatasi dengan banyak minum susu yang mengandung kalsium.
k. Artritis
Artritis merupakan gangguan tulang yang berupa peradangan pada sendi yang disebabkan keseleo, infeksi, dan luka sendi.
10.   Wanita lebih sering mengalami osteporosis karena siklus kehidupan yang dialami oleh wanita yaitu mengandung dan menyusui. Jika pada masa kehamilan asupan kalsiumnya tidak memenuhi, maka akan mengambil kalsium dari tulang. Begitupun ketika menyusui. Lama-lama kalsium dalam tulang akan habis. Kalau si ibu kekurangan kalsium, maka tulangnya akan berisiko terkena osteoporosis. Selain itu, struktur tulang pada perempuan yang lebih tipis dan lebih ringan dibanding laki-laki. Osteoporosis cenderung lebih rentan dialami oleh perempuan pada usia senja. Sebab pada usia senja, produksi hormon estrogen yang ada pada perempuan mulai berkurang, hingga pada tahap menopause. Perempuan yang mengalami fase postmenopause akan empat kali lebih rentan terkena osteoporosis.
VII.            Kesimpulan
Sistem gerak pada manusia merupakan hasil kerja sama antar organ sistem gerak ( rangka,persendian, dan otot).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ELEKTROLISIS LARUTAN KI

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UJI MAKANAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UJI NYALA API UNSUR ALKALI DAN ALKALI TANAH